Saturday, November 20, 2010

TPI Menjadi MNC TV


November 16, 2010


Lecture: Bpk. Wijaya Kusuma & Bpk. Reza


Pembahasan kali ini, mengenai perubahan TPI menjadi MNC TV. Kenapa berubah? Ada apa dengan TPI? Di sini akan dibahas mengenai alasan berubahnya TPI menjadi MNC TV.

Sejarah TPI

Sedikit akan saya bahas mengenai Sejarah TPI. Pasti ada beberapa yang sudah tahu mengenai sejarah TPI, tetapi akan tetap saya bahas di sini, sebelum saya bahas mengenai perubahannya. Pembahasan mengenai sejarah TPI ini hanya secara garis besar saja.

Awal Didirikan

TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat.

Pada awal pendiriannya tahun 1991, TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam.

Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan.

TPI setelah pertengahan 1990-an

TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut "makin Indonesia" dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.

Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah bertahun-tahun menayangkan acara kuis dangdut pertama di Indonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh H. Jaja Miharja dan Dorce Gamalama.

Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial "Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan, ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak lupa juga acara terfavorit di Indonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner.

Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes "American Idol" dan "Indonesian Idol" adalah merupakan program unggulan TPI sampai saat ini.

Sejak Juli 2006, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV. Direktur utama TPI saat ini adalah Mayjen. TNI. (purn.) Sang Nyoman Suwisma dan Komisaris Utama TPI saat ini adalah Dandy Nugroho Rukmana, yang merupakan putra sulung dari Mbak Tutut. [1]


Awal Perubahan TPI Menjadi MNC TV

Sejak 23 Januari 1991, TPI merupakan stasiun televisi swasta pertama yang mengudara secara nasional. Selain itu, TPI juga menjadi pelopor musik dangdut pertama kali. Akan tetapi, TPI pun akhirnya berganti nama dan logo, karena TPI masih sangat kuat sebagai Televisi Pendidikan Indonesia yang sebenarnya sudah tidak sesuai dengan konsep perusahaan, dan juga alasan penggantian ini untuk meningkatkan target market dan kualitas program yang lebih baik lagi.

Lihatlah logo-logo di samping ini. Pasti anda semua mengenalnya.
Saya akan membahas mengenai logo-logo ini.

Logo Pertama:
Tahun 1991, didesain oleh Ibu Tutut di dalam pesawat terbang dengan menggunakan tissue. TPI didirikan sebagai stasiun televisi pendidikan.

Logo Kedua:
Tahun 1997, Indosat bergabung dengan TPI, sehingga logo mengalami perubahan seperti tanda sinyal (komunikasi).

Logo Ketiga:
Tahun 2003, MNC bergabung. Sejak tahun 2003, TPI adalah sebuah brand bukan singkatan lagi.

Logo Keempat:
Tahun 2005, perubahan logo terjadi lagi dengan melakukan konsultasi pada Shin Shaigen (Singapura), bertujuan untuk mencari pengiklan karena saat itu hanya terdapat 800 brand yang mengiklan di TPI jika dibandingkan dengan Trans 7 berjumlah 1200 brand.


Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah TPI pada tahun 2009, menempati urutan keempat dalam rating share sementara pada sisi pengiklan, TPI menempati urutan ke-10. Kenapa bisa menempati urutan ke-10 dalam sisi pengiklan?? Inilah yang menjadi pertanyaan.

Oleh karena itu, sejak Januari 2010, TPI menunjuk Mark Plus Insight untuk melakukan Kajian Eksplorasi Perilaku Menonton TV dan Pengaruhnya terhadap Positioning TPI. Bagaimana hasil dari kajian tersebut? Hasilnya adalah:
  • Penonton TPI dan Trans 7 memiliki karakteristik yang hampir sama, hanya saja TPI lebih didominasi segmen Ordinary Person, karena acara yang dipreferensi adalah komedi, reality show, dan musik.
  • TPI diasosiasikan sebagai Stasiun TV untuk orang tua/senior dengan tayangan “biasa saja” dan kurang inovatif. Hal ini sedikit berbeda dengan Trans 7 dan Indosiar yang diasosiasikan dengan sesuatu yang progresif.
  • Kompetisi yang semakin ketat mempengaruhi positioning TPI dengan closer competitors saat ini. Hal ini mempengaruhi image responden terhadap profil demografis penonton ketiga stasiun TV tersebut.

Kemudian, Apa yang harus dilakukan TPI untuk menghadapi semuanya itu? Apakah harus tetap mempertahankan yang sekarang, tetapi pemasang iklan tidak menambah? Atau harus melakukan perubahan?

TPI pun memutuskan untuk melakukan perubahan, tetapi bukan perubahan yang setengah-setengah, melainkan PERUBAHAN SECARA MENYELURUH. Maksudnya apa "perubahan secara menyeluruh" itu? Maksudnya adalah:
  • Perubahan Logo dan Merek harus dilakukan menyeluruh dan fokus (Relaunch).
  • Dampak perubahan harus menyentuh pada perubahan pada budaya perusahaan dimana fokus dalam setiap kegiatan operasionalnya setiap hari.
  • Dan, dalam perencanaan strategisnya.

Proses Perubahan TPI Menjadi MNC TV

PROSES RELAUNCH 1

Proses perubahan (relaunch) dimaksud dengan tata cara sebagai berikut:
Direksi harus:
  • Menyampaikan panduan dan arahan umum mengenai rencana perubahan relaunch.
  • Membuat Surat Keputusan relaunch.
  • Menghadiri dan mengambil keputusan setiap tahapan perubahan relaunch.

PROSES RELAUNCH 2

Kepala Divisi membuat panduan mengenai proses relaunch dengan mempertimbangkan:
  • Aspek penjualan (sales) dan pemasaran (marketing) dengan mempertimbangkan masukan dari para pengiklan / advertiser.
  • Aspek pemirsa dengan mempertimbangkan hasil riset baik yang dilakukan internal maupun riset yang dilakukan oleh pihak ketiga (i.e. A.C. Nielsen).
  • Aspek produksi dan aspek promosi serta aspek peningkatan Citra Perusahaan dimata pemirsa.
  • Aspek karyawan berkaitan dengan perubahan budaya dan etos kerja (changing on corporate culture).

PROSES RELAUNCH 3

Tahapan relaunch:
  • Membuat jadwal atau tata waktu tahapan relaunch.
  • Membuat rencana turunan atas perubahan logo dan merek dalam proses relaunch tersebut.
  • Mengurus Hak Kekayaan Intelektual atas perubahan logo dan merek.
  • Mengurus pemberitahuan perubahan logo dan merek tersebut kepada Pihak Yang Berwenang termasuk dan tidak terbatas pada Menkominfo dan Para Pemegang Saham.
  • Tindakan-tindakan hukum yang bersifat khusus lainnya sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan.

MNC TV tidak menunjuk konsultan untuk melakukan relaunch, melainkan:
  • Proses dilakukan dengan mengadakan sayembara karyawan.
  • Team Promo and Post Pro mempersiapkan rancangan perubahan dan blue printnya.

Setelah relaunch, apa yang diharapkan MNC TV? Dengan relaunch diharapkan:
  • Meningkatkan audience trendsetter
  • Menarik pengiklan
  • Lebih inovative dan inspiring
  • Kekinian (Update)
  • Mengutamakan konten lokal (indonesiana)
  • Tetap fokus pada program religi, komedi dan musik
  • SES BCD

Pembuatan Logo Baru

Ada tiga hal penting yang ingin disampaikan melalui logo baru, yaitu simple, modern, solid (kokoh).

Beberapa alternative logo baru, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



















Akan tetapi, pada akhirnya, logo yang terpilih berbeda dengan semua logo alternative di atas. Logo yang terpilih dapat dilihat pada gambar di bawah ini.




















Dimana dengan perubahan nama dan logo ini, maka visi, misi, serta slogan pun berubah menjadi:
Visi: Pilihan Utama Pemirsa Indonesia.
Misi: Menyajikan Tayangan Bercita Rasa Indonesia yang Menghibur & Inspiratif.
Slogan: Selalu di hati.


Beberapa Contoh Design MNC TV Yang Baru

Design corporate identity name card


















Design corporate stationary & envelope


















Design ID staff


















Design ID tamu


















Design parking card


















Design seragam



















Design pintu gerbang

















Design kantor samping
















Design hall depan
















Design kantor depan

















Design mobil

















Design template promo



















Design microphone


















Design website MNC TV (http://www.mnctv.com/)



















Pemilihan Nama, Warna, Logo, dan Tag Line dari MNC TV

Alasan pemilihan nama menggunakan MNC TV, dikarenakan MNC sendiri sudah kuat di market dan dapat menghemat waktu dan biaya dengan mengadakan riset. Selain itu dalam kata TV, dibaca "tivi" dikarenakan pemilihan vocal "i" lebih harmonis, dibanding "e".

Pemilihan warna yang digunakan, karena warna merah dan biru membuat mata nyaman, enak dilihat dan terkesan ekslusif. Warna biru terlihat lebih mahal di TV dibandingkan warna hijau (logo lama).

Pemilihan bentuk logo baru harus memenuhi kriteria yang diinginkan yaitu, simple, modern, dan solid (kokoh). Oleh karena itu, akhirnya dipilihlah logo yang sekarang. Namun logo tersebut masih terlalu strong, sehingga dibuatlah lekukan-lekukan pada huruf MNC TV dan ditambahkan dengan dua garis warna merah dan hijau yang dibuat terpisah dari tulisan MNC TV. Dua garis ini melambangkan kedinamisan yang selalu bergerak seperti pencitraan pada MNC TV.

Suatu perubahan (rebranding/relaunch) harus konsisten dan menyeluruh, baik secara look, attitude, dan isi siaran. Oleh karena itu, tagline “selalu di hati” dipilih dengan tujuan agar MNC TV selalu berada di hati pemirsanya dan mudah diingat.


Relaunch MNC TV

Bagaimana MNC TV memperkenalkan "relaunch" nya kepada masyarakat:
  • Relaunch 20 Oktober 2010.
  • Press conference 21 Oktober 2010.
  • Press release all segment media.
  • Social networking through facebook, twitter.
  • Talkshow di radio.
  • Diskusi ilmiah.

Apa yang diharapkan dengan proses "relaunch" ini?
  • Posisi MNC TV sebagai “One stop entertainment” untuk keluarga Indonesia dengan target pemirsa dari kalangan menengah (SES BCD).
  • MNC TV siap dengan program-program baru di antaranya program animasi “Oasis & Peterpan” dan sejumlah tayangan baru lainnya, di antaranya “Serial Pilihan Keluarga” dan Komedi Situasi terbaru bertajuk “Tawar Tawaran Tawa”.
  • Dengan adanya merek dan logo baru, diharapkan dapat meningkatkan posisi, rating dan share menjadi lebih maksimal.

Melalui 29 stasiun relaynya dan 8 trasmisi, MNCTV sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai stasiun televisi yang paling jeli dalam menangkap selera dan kebutuhan masyarakat Indonesia, stasiun televisi yang benar-benar menampilkan citra Indonesia, dan mengedepankan tayangan-tayangan sopan dan bisa dinikmati seluruh keluarga. Program - program yang sangat Indonesia inilah yang mampu mengantarkan MNCTV sebagai stasiun televisi papan atas Indonesia. MNCTV sendiri senantiasa mengasah diri sebagai partner yang memberikan layanan terbaik bagi seluruh mitra usaha. Dengan dukungan SDM profesional, MNCTV siap menjadi televisi terdepan yang dapatdiandalkan. [2]


Penghargaan (Award) MNC TV

Di bawah ini beberapa penghargaan (award) yang telah diperoleh: [3]

1. Panasonic :

a. 1998 : Acara Anak-Anak “Klap Klips" & “Aksi Unang Ulfa"

b. 2000 : Program Komedi “Ngelaba” & “Ludruk Humor Kirun”

c. 2005 : Program Komedi “API”

2. Majelis Ulama Indonesia/MUI :

a. 2000 : Program Anugerah Syiar Ramadhan, Kategori Siaran Sahur

b. 2000 & 2001 : Mozaik Ramadhan & Musik Sufi
c. 2001 : Anugerah Siar Ramadhan Kategori Siaran Anak dan Remaja, Kategori Siaran Khusus Sholat Tarawih Dari Mesjid Nabawi Madinah, Kategori Siaran Pendukung Suasana Ramadhan, Kategori Siaran Sahur Terpuji

d. 2002 : Anugerah Syiar Ramadhan “Musik Legendaries Bersama Bimbo"

e. 2004 : Anugerah Syiar Ramadhan “Tausiyah”, Anugerah Syiar Ramadhan “Mutiara Ramadhan"

3. Departemen Kebudayaan & Pariwisata :

a. 2004 : Kategori “Produser Terbaik” Program Variety Show Televisi

b. 2007 : Kategori "Seni Pertunjukan TV" untuk Program Ketoprak Humor

4. Asia Pacific Television & Singapore Film Festival :

a. 1997 : Sinetron “Angin Rumput Savanna”

b. 1998 : Sinetron “Balada Dangdut”

5. Festival Sinetron Indonesia :

1998 : Program “Lenong Bocah”, Sinetron “Rembulan Yang Terenggut, Mat Angin dan Intrik”

6. Kelompok Kerja Wartawan Peliput Pertelevisian :

2000 : Pelopor Pengembangan & Pelestari Musik Dangdut

7. BKKBN & Menteri Pemberdayaan Perempuan :

2001 : Program Memasak “Santapan Nusantara”

8. MURI :

2002 : Program Kuis Dangdut Sebagai Kuis Televisi Terlama (8 tahun)

9. Apresiasi KPI untuk televisi 2007

a. 2006 : Kategori feature untuk program Jendela dengan judul Rawinala sebagai pemenang pertama dan Arang Ria Rio sebagai pemenang kedua

b. 2007 : Senandung Ribkah dan Mutiara Ramadhan sbg program Ramadhan terbaik

10. Perhimpunan Jurnalis Indonesia

2008 program Rakyat Bicara sebagai program televisi yang memberikan pencerahan terhadap publik tentang demokrasi dan pemberantasan korupsi.
Selain penghargaan di atas, TPI juga pernah mendapat penghargaan sebagai stasiun TV pelopor tayangan musik dangdut dari sebuah media hiburan dan dari Persatuan Wartawan Peliput Pertelevisian. Penghargaan tersebut diraih antara lain karena kiprah TPI yang rutin menggelar “Anugerah Dangdut”, sebuah ajang pemberian penghargaan bagi dunia musik dangdut di Indonesia yang sudah 4 kali diselenggarakan.

11. Penghargaan Democracy Video Challenge 2009 yang diterima pada 18 Maret 2009 oleh Fikri Syaukani untuk cuplikan program news, penghargaan ke- 1 tigkat nasional dengan judul"Democracy Is Equal Right" dari Kedubes AS dan London School PR.

12. Mochtar Lubis Award

karya jurnalistik "Jual Beli Limbah Rumah Sakit" dan "Sekolahku Belum Merdeka" sebagai nominasi ajang penghargaan utk karya investigasi televisi Mochtar Lubis Award yang diselenggarakan oleh LSPP (23 Juli 2009)

13. Anugerah Jurnalistik MH. Thamrin yang diselenggarakan oleh PWI Jaya

Penghargaan Tayangan Televisi Terbaik untuk karya jurnalistik juara 1 "Tak Ada Halte Yang Tak Retak" dan juara II "Sampahku Sampahmu Jua" hasil liputan reposter Fikry Syaukani dan cameramen Dedi Priyatna yang tayang dalam segmen khusus "Salah Kaprah" di program Lintas 5 ( 18 Juni 2009 )

14. Penghargaan Departemen Pekerjaan Umum-Lomba Karya Jurnalistik Kategori Televisi Bertema Mengembalikan Ruang Terbuka Hijau (RTH)-2009

Gelar Juara I diperoleh untuk judul "Perumahan di Bibir Sungai" yang disiarkan dalam program Lintas 5 TPI dan Juara II diperoleh untuk judul "Jalan-Jalan Berbekal Peta Hijau" yang disiarkan dalam program Lintas Pagi Akhir Pekan. (8 November 2009)

15. Finalis Karya Dokumenter Anugerah Adiwarta Sampoerna 2009

"Tarian Merdeka Dari Bantar Gebang" yang ditayangkan pada program Di Antara Kita menjadi finalis dalam lomba Karya Dokumenter Anugerah Adiwarta Sampoerna 2009 yang digelar pada 3 Desember 2009.

16. Karya Jurnalistik IJTI - Exon Award 2009

Juara I karya jurnalistik "Getirnya Guru Bantu" yang ditayangkan pada program Jendela IJTI - Exon Award 2009 pada 8 Desember 2009.

17. Anugerah Jurnalistik Perburuhan AJI - ILO 2009

Juara I Anugerah Jurnalistik Perburuhan AJI - ILO 2009 untuk karya jurnalistik berjudul "PHK Tak Selalu Berujung Petaka" yang ditayangkan pada program Lintas Siang yang telah diumumkan pada 11 Desember 2009.

18. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Award

"Sang Lentera Hidup" yang telah ditayangkan pada program Jendela sebagai karya jurnalistik terbaik KPI Award kategori dokumenter yang menceritakan tentang perempuan-perempuan kuli gendong Pasar Beringharjo - Yogyakarta. Penghargaan diberikan langsung oleh Wapres Boediono pada 14 Desember 2009.

19. Festifal Film Indonesia 2009

Karya jurnalistik "Beruk Penopang Periuk" yang ditayangkan pada program dokumenter Jendela menjadi nominasi Festival Film Indonesia 2009 yang akan diumumkan pada 16 Desember 2009

20. Anugerah MH. Thamrin 2010

Juara I karya jurnalistik "Ragam Upaya Atasai Kemacetan Ibukota, Program Lintas 5, tayang 22 Juni 2009" pada Anugerah MH. Thamrin 2010 pada 15 Juli 2010. Karya jurnalistik dari Reporter Ronny Alamsyah, Hanny Choiri, Dedi Priatna dan Rianto Indra. Nominasi karya jurnalistik "Kebon Sayur di Hutan Beton ,Program Jendela ,tayang 28 November 2009 (Reporter Rubini Prawairadisastra dan Arif Tri Bawono)

21. Mochtar Lubis Award 2010

Karya jurnalistik berjudul "Seafood Berpewarna dari Teluk Jakarta" berhasil memboyong Mochtar Lubis Award (MLA) kategori Liputan Mendalam Televisi (karya Veronica Hervy, Abdul Rozak, Editor Dicky dan Arum, Produser Andry)

22. Apresiasi Jurnalis Jakarta (AJI 2010)

Karya investigasi Jajanan Digigit, ”Penyakit Berjangkit” meraih penghargaan sebagai karya investigasi terbaik dalam Apresiasi Jurnalis Jakarta atau AJJ 2010, yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Penghargaan ini diraih lewat liputan Reporter Ade Nurul Fuad dan Cameraman Octora Anggon.



Catatan Penulis

Stasiun TPI, stasiun swasta yang pertama kali nya, dan sudah banyak sekali manfaat yang diberikan stasiun ini kepada kita semua, dimulai dari awal berdirinya yang isinya mengenai pendidikan, hal ini sangatlah bagus sekali dalam memberikan pengetahuan di luar pengetahuan yang didapatkan di sekolah.

Akan tetapi, karena makin banyaknya TV swasta, maka TPI tidak dapat terus menerus mempertahankan program pendidikan, yang akhirnya masuklah program-program lainnya, terutama dangdut. Dan acara dangdut ini sangatlah membantu TPI dalah rating share mereka. Tetapi, sangat disayangkan, pemasang iklan yang memasang di TPI tidaklah banyak.

Tetapi, dengan melakukan kajian, TPI pun mengetahui apa yang harus dilakukannya, TPI pun akhirnya merubah segala sesuatunya, tidak hanya tagline, logo, warna, dan lain-lain. Melainkan benar-benar TPI melakukan perubahan secara keseluruhan, yang pada akhirnya berubah menjadi MNCTV.

Selain itu, perlu diketahui bahwa program dangdut yang sudah menjadi program utama, tetap akan dipertahankan oleh MNCTV, tetapi selain mempertahankan itu, MNCTV juga akan menambahkan program-program yang lainnya juga.

Di sini, saya benar-benar salut karena TPI berani untuk melakukan perubahan secara menyeluruh bukan perubahan yang setengah-setengah saja. Sama seperti pada saat kita melakukan sesuatu, kita haruslah melakukannya dengan sepenuh hati, jangan setengah-setengah. Inilah yang dilakukan oleh TPI, yang hasilnya menjadi MNCTV.

Design pun berubah, menjadi benar-benar terlihat tegas, serta nyaman dipandang di mata, bukan dengan design yang berwarna-warni yang tidak begitu jelas di siaran televisi. Pemanfaatan warna pun sangatlah tepat, menggunakan warna merah dan biru yang benar-benar membuat kita merasa rileks dan nyaman pada saat melihatnya, dan tidak juga ketinggalan unsur feminim tetap ada pada logo, dengan terlihatnya lengkungan pada logonya. Sehingga logo tersebut selain terlihat kokoh atau tegas, tetapi juga terlihat feminim.

Semoga nantinya MNCTV terus maju dan makin maju serta menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Wijaya dan Bapak Reza yang menyempatkan untuk datang ke Universitas Tarumanagara untuk menceritakan sedikit mengenai TPI menjadi MNCTV.




Author : Angeline


Sumber Utama:
MNC TV; image diambil dari MNCTV slide (Presentasi Universitas Tarumanagara)

Sumber Lainnya:
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/MNC_TV
[2] http://www.mnctv.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=26
[3] http://www.mnctv.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2509&Itemid=122

1 comments:

Unknown on October 21, 2015 at 5:09 AM said...

Hai, boleh tanya ga sumber utamanya ada linknya gak ya? trims

Post a Comment

Select by Month

Followers

 

Kapita Selekta. Mata Kuliah Kapita Selekta. Banyak Topik Pada Mata Kuliah Ini. Enjoy It !