Monday, November 15, 2010

Prinsip Kesuksesan


November 9, 2010


Lecture: Dr. & Mrs. Sun Myung Moon (Founders of UPR)


Sukses ??

Kalau kita bertanya ke dalam diri kita sendiri. Apa yang menjadi sukses dalam hidup kita?? Apakah dengan kita menjadi kaya? Apakah dengan kita memiliki pangkat yang tinggi pada pekerjaan? Apakah kita bisa menjadi selebriti yang dikagumi banyak penggemar? Apakah itu semua yang menjadi sukses dalam hidup kita? Cobalah untuk mencari tahu kesuksesan yang ada dalam diri kita!

Kesuksesan yang sebenarnya bukanlah seperti itu. Memang pada saat kita seperti itu, orang-orang akan memandang bahwa kita adalah seorang yang sukses dan menganggap kita itu hebat.

Tetapi, akankah kita merasa puas dengan semua itu? Saya rasa tidak. Mengapa? Di saat kita menjadi kaya atau memiliki pangkat yang tinggi, lama kelamaan kita merasa tidak puas dan kita menginginkan yang lebih, dan yang pada akhirnya kita merasakan kehampaan pada dalam diri kita dan merasa bingung dengan tujuan dari kehidupan kita sendiri.

Jadi, apakah kesuksesan itu??

Ada dua unsur yang penting untuk menjadi seorang yang sukses, yaitu:
1. You have a BIG DREAM - Kamu mempunyai mimpi yang besar.
2. Working hard to ACHIEVE it - Bekerja keraslah untuk dapat meraihnya.

Kesuksesan itu tidaklah dilihat berdasarkan apa yang kita lihat dari luar saja, bukanlah kekayaan, bukanlah jabatan, bukanlah ketenaran, melainkan dari dalam diri kita sendiri dan juga hubungan (relationships) kita dengan orang-orang terdekat kita, terutama keluarga.

Sebagai contoh, Michael Jackson. Siapa yang tidak mengenal Michael Jackson? Tidak ada seorangpun yang tidak mengenalnya. Michael Jackson terkenal dan bila kita lihat dari luar dia adalah orang yang sukses, tetapi apakah sebenarnya seperti itu? Jawabannya, tidak. Dia tidak bahagia dengan segala kesuksesan yang diraihnya, karena dia merasa ada kekurangan dalam dirinya, yaitu salah satunya adalah kasih sayang dari keluarganya.


Identitas Sejati/Mutlak (Absolute Identity)

Identitas yang mutlak dan tidak akan berubah meski bagaimanapun adalah hubungan (relationship) antara kita dengan keluarga.

Mengapa? Karena mau bagaimanapun hubungan darah tidak akan bisa dihilangkan, meskipun kita mengatakan putus hubungan persaudaraan, ataupun orang tua memutuskan hubungan dengan anaknya, tetapi tetap saja hubungan darah itu tidak akan dapat dihapuskan, dan tetap saja itu merupakan identitas dimana kita masih satu darah atau satu keluarga.

Oleh karena itu, hubungan keluarga merupakan identitas yang mutlak yang tidak dapat diputuskan bagaimanapun caranya.

Di saat kita mencintai keluarga kita, dari sinilah kita dapat belajar untuk mencintai juga sekitar kita, karena di saat kita mencintai sekitar kita, dengan otomatis sekitar kita juga akan mencintai kita juga tanpa kita harus mengharapkan balas jasa, melainkan secara otomatis akan terwujud dengan sendirinya.

Jadi, baik keluarga kita, lingkungan sekitar kita, seluruh masyarakat, dan seluruh manusia di dunia, adalah keluarga kita (our family). Cintailah mereka seperti kita mencintai diri kita sendiri dan juga orang lain.


Kesejajaran Antara Pikiran dan Tubuh

Secara sederhana, dalam manusia itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu tubuh dan pikiran (body and mind).

Mind : subject - partner (memikirkan orang lain) - PUBLIC
Body: object - partner (memikirkan diri sendiri) - PRIVATE

Maksudnya adalah, kita haruslah memikirkan untuk kepentingan orang lain terlebih dahulu, barulah kita memikirkan diri sendiri.

Apabila kedua hal di atas terbalik dalam penyusunannya, menjadi Body - Mind (Private - Public), maka akan menghasilkan:

Pendidikan yang rendah.
Contoh: Uang untuk biaya pendidikan dikorupsi (private), sehingga masyarakat yang seharusnya mendapatkan pendidikan menjadi tidak mendapatkan pendidikan (public).

Polusi dari industri.
Contoh: Pabrik terus menerus melakukan produksi agar dapat menghasilkan keuntungan untuk perusahaan (private), akibat polusi dimana-mana yang membahayakan masyarakat (public).

Konflik antarhubungan manusia.
Contoh: Pada saat pacaran, sang pria berantem dengan pacarnya, padahal kesalahan terletak pada sang pria, tetapi karena ego (private) yang tinggi sehingga tidak mau mengakui kesalahannya, sehingga bertengkar dengan pacarnya.

Jadi, apa yang dimaksud dengan "kita haruslah memikirkan untuk kepentingan orang lain terlebih dahulu, barulah kita memikirkan diri sendiri"??

Agar mudah, kita dapat mengambil contoh dari hewan, yaitu "SAPI (COW)". Apa saja yang dilakukan sapi?
- Menyediakan susu (provides milk).
- Menyediakan bahan bakar - kotoran (provides fuel - dung).
- Membajak sawah (plows the fields).
- Tidak pernah kabur (never run away).
- Tidak pernah mengeluh (never complains).
- Menyediakan pakaian dari kulitnya (provides clothes).

Pasangan yang menemukan cinta sejatinya adalah mereka yang lebih memikirkan atau selalu memikirkan kebaikan pasangannya (not selfish). Lebih utama public dibanding private.


Jalan Untuk Kedamaian dan Kemakmuran - haruslah dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan terakhir adalah dunia.

Father Moon’s motto: “Live for the sake of others”



Catatan Penulis

Hal di atas adalah bahan yang dapat saya sampaikan mengenai kesuksesan. Di sini sedikit yang ingin saya sampaikan mengenai kesuksesan, dapat dikatakan rangkuman dari diri saya sendiri.

Seperti yang telah dikatakan di atas, bahwa kesuksesan itu bukanlah dengan kita menjadi orang yang kaya, pangkat yang tinggi, orang tenar, dll. Melainkan, kesuksesan itu adalah sesuatu yang berasal dari kita sendiri terlebih dahulu, barulah ke keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan pada akhirnya adalah dunia.

Mengapa? Karena dengan begitu, barulah kita dapat merasakan kebahagiaan yang mengalir deras dalam diri kita sendiri. Memang benar apabila kita kaya berarti kita sukses, tetapi adakah kebahagiaan yang mengalir dalam diri kita? Cobalah untuk dipikirkan kembali.

Saya dapat berkata seperti itu, karena seperti contoh yang telah diberikan di atas, seekor sapi. Hewan ini bukanlah hewan yang hina ataupun kotor ataupun yang lainnya, tetapi bagi saya hewan ini sangatlah hebat. Karena, di saat susunya diperah, di saat dagingnya diambil, di saat kulitnya diambil untuk dijadikan pakaian, di saat kotorannya diambil, pernahkah hewan ini mengeluh? Di sinilah kita dapat melihat, hewan ini demi memikirkan orang lain (para pengkonsumsinya), dia rela berkorban dan tidak memikirkan dirinya sendiri.

Apabila kita melihat kembali ke diri kita sendiri, pernahkah kita melakukan hal seperti yang dilakukan oleh sapi tersebut? Dimana, kita haruslah memikirkan orang lain terlebih dahulu barulah diri kita sendiri. Contoh yang mudah, dalam hubungan keluarga (persaudaraan), terkadang kakak dan adik bertengkar untuk hal yang sebenarnya mudah, tetapi karena sama-sama memikirkan diri sendiri sehingga bertengkar hebat, cobalah untuk dapat mengalah satu sama lain, maka pasti hubungan tidak ada pertengkaran.

Saya sebagai penulis berharap tulisan mengenai kesuksesan ini dapat bermanfaat bagi anda semua yang membacanya.

Sebagai penutup, saya akan memberikan satu video yang sangat saya sukai, dimana terlihat pada video ini bahwa keluarga itu merupakan suatu kebahagian yang tidak dapat digantikan dibandingkan dengan keberhasilan dalam kekayaan, pangkat, atupun jabatan.


Silahkan menonton video di atas ini [1]. Pasti ada beberapa yang pernah menontonnya, tetapi ini merupakan contoh paling mendasar apabila kita ingin sukses. Mulailah diri sendiri, barulah keluarga. Dapat terlihat jelas sekali mana yang paling bahagia.




Author : Angeline





Sumber:
Asia Leadership Training
Jl. Gelong Baru Tengah No. 21 B.
Tomang, Jakarta Barat.
Contact:
English - 0857 813 4777 - Mrs. Amala
Indonesian - 0881 689 3237 - Mr. Fred

[1] http://www.youtube.com/watch?v=yHVobYxdgmw

0 comments:

Post a Comment

Select by Month

Followers

 

Kapita Selekta. Mata Kuliah Kapita Selekta. Banyak Topik Pada Mata Kuliah Ini. Enjoy It !