Thursday, December 2, 2010

Kamera Analog Dan Kamera Digital


November 30, 2010


Lecture: Didit Anindita


Pembahasan kali ini mengenai fotografi, tetapi mengenai kamera analog melatarbelakangi fotografi digital dimana nantinya berkaitan dengan fotografi masa kini. Sebelum masuk ke pembahasan yang dimaksud, saya ingin mengulas sedikit pengertian fotografi (photography) itu sendiri.

Photography berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata, photos dan graphein. Photos artinya cahaya, sedangkan Graphein berarti menggambar. Secara umum dapat diartikan “melukis dengan cahaya”. Cahaya dan pencahayaan tidak bisa lepas dalam dunia fotografi. Tanpa cahaya seorang fotografer tidak akan dapat membuat suatu karya fotografi.

Sejarah Fotografi

Kronologi perkembangan fotografi dimulai dengan:

1822 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825. [1]

1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama,[1] yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.

1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru.

1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.

1839 – William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.

1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.

1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.

1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite,bahasa Inggris:visiting card)

1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.

1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.

1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.

1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.

1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.

1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.

1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.

1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.

1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).

1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.

1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.

1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.

1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.

1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922.

1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.

1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.

1913 – Kinemacolor, sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan.

1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.

1920s – Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.

1923 – Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.

1925 – Leica memperkenalkan format film 35mm pada still photography.

1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney.

1934 – Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan.

1936 – IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.

1936 – Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.

1937 – Agfacolor-Neu mengembangkan reversal color film.

1939 – Agfacolor membuat "print" film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif.

1939 – View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.

1942 – Kodacolor memasarkan "print" film Kodak yang pertama.

1947 – Dennis Gabor menemukan holography.

1947 – Harold Edgerton mengembangkan rapatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.

1948 – Kamera Hasselblad mulai dipasarkan.

1948 – Edwin H. Land membuat kamera instan yang pertama dengan merk Polaroid.

1952 – Era 3-D film dimulai.

1954 – Leica M diperkenalkan.

1957 – Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLRnya yang pertama.

1957 – Citra digital yang pertama dibuat dengan komputer oleh Russell Kirsch di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standards and Technology, NIST). [2]

1959 – Nikon F diperkenalkan.

1959 – AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.

1963 – Kodak memperkenalkan Instamatic.

1964 – Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.

1973 – Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.

1975 – Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan pola mosaic filter Bayer untuk CCD color image sensor.

1986 – Ilmuwan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.

2005 – AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.

2006 – Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu.

2008 – Polaroid mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.

2009 - Kodak mengumumkan penghentian film Kodachrome. [2]


Perbedaan Kamera Analog Dengan Kamera Digital (Fotografi Digital)

Di sini akan saya bahas sedikit mengenai perbedaan antara kamera analog dengan kamera digital. Perbedaannya adalah:

Kamera analog itu:
Kamera masih menggunakan film (klise).

Prinsip kerja kamera analog:
Ibaratkan saja, kertas pembungkus roti itu sebagai film, apabila ujung spidol ditempelkan ke kertas tersebut, maka lama-kelamaan tinta pada spidol akan melebar.
Besaran ujung spidol sama dengan diafragma (besaran lensa).
Lamanya kita menempelkan spidol sama dengan speed / shutter speed.

Hasil foto dengan kamera analog:
Pori-pori pada gambar di foto lebih padat, kalau diperbesar tidak pecah, pencahayaan terlihat lebih jelas.

Kamera digital (fotografi digital) itu:
Menggunakan memory.
Data yang disimpan/ditangkap berupa angka, contoh: 00, 01, 02, 11, 12, dst.

Tipe Kamera Digital antara lain:
- Compact Camera
- DSLR Camera (DSLR 135 & DSLR Medium Format)
- View Camera

Di atas adalah secara sederhana perbedaan mendasar yang membedakan antara kamera analog dengan kamera digital.


Foto

Secara sederhana, pengertian foto adalah melukis sinar, dimana sinar tersebut akan diteruskan pada media film (kamera analog) atau pada memory card (kamera digital).

Format foto biasanya dalam bentuk:
  • RAW - foto yang tersimpan dalam ukuran 16 MB.
  • JPEG - foto yang tersimpan dalam ukuran 1-2 MB.
  • TIFF - foto yang tersimpan dalam ukuran 9 MB.

Dalam pengambilan foto, disarankan menggunakan format RAW, karena format inilah yang paling baik.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tiap kamera mempunyai sifat RAW yang berbeda-beda:
Nikon : berwarna kebiruan
Canon : berwarna kekuningan

Pada kamera analog untuk memfoto model-model majalah menggunakan kamera analog medium format. Kalau foto yang resolusinya padat seperti foto mobil dengan model, formatnya RAW, lebih baik diconvert ke TIFF.

Untuk backgroundnya lebih baik menggunakan infrared.
0 nm – 1000 nm : infrared
400 nm – 700 nm : mata manusia
0 – 400 nm : ultraviolet

Infrared (IF) dalam bentuk FILE (putih-magenta-black), dimana warna putih mengandung infrared, warna magenta mengandung mid tone, warna black juga mengandung infrared.

Waktu pemotretan yang baik:
Saat terbit matahari : 9.30 (pagi), kecenderungan warna orange.
Saat matahari terbenam : 15.00 – terbenam (sore), kecenderungan warna ungu.


Ada sedikit tips untuk pencinta fotografi:
  • Pastikan awal-awal pemotretan menggunakan format RAW.
  • Jika memfoto objek yang lompat, gunakan speed dengan mode Bulb (B), karena akan lebih menjamin objek tertangkap kamera, misal speed mode B, F=11, flash= 1/125–1/150 (diafragma)
  • Dalam fotografi ada ZONE SYSTEM, yaitu perubahan warna gradasi dari terang ke gelap dan sebaliknya. Zone system terdiri dari warna HITAM PUTIH: hitam (shadow), abu-abu, putih (midtone).
  • Gunakan prinsip fotografi, rule of third.
  • Standar gambar, sebaiknya 300 ppi (supaya tidak pecah kalau diperbesar ribuan kali), untuk foto web (72 ppi)

Kamera

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi.

Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya.

Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. [3]

Kamera itu sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Badan Kamera
Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film. [1]

2. Lensa Kamera
Lensa kamera biasanya berukuran 50 nm (seukuran mata manusia), sedangkan jika lebih besar dari itu disebut lensa tele (TELE LENS), contoh: 85mm, 110mm,300mm. Kalau ukurannya dibawah 50 mm, disebut WIDE ANGLE.

TELE LENS memiliki tingkat ketajaman yang rendah, biasanya digunakan untuk memfoto model dengan backgroud yang sangat blur, sehingga perhatian mata terfokus ke model.

WIDE ANGLE memiliki tingkat kertajaman yang luas, dapat menentukan jarak fokus model ke depan maupun ke belakang, jenis lensa ini sebenarnya diperuntukkan untuk arsitektur dan pemandangan, tetapi sekarang banyak foto fashion menggunakan lensa ini padahal tingkat distorsinya tinggi. Jadi jika seseorang difoto dengan lensa ini dalam jarak sangat dekat dari atas, maka kepalanya akan terlihat besar sekali (distorsi).


Tips lagi untuk para fotografer yang ingin membuat foto, yaitu:
  • Pikirkan konsep yang akan dibuat sebelum sesi pemotretan karena akan menghasilkan kreativitas yang lebih baik.
  • Hilangkan pemikiran bahwa foto gampang di retouch/di delete.


Catatan Penulis

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa di zaman sekarang ini, banyak sekali fotografer atau penggemar foto lainnya menggunakan kamera digital dalam memotret. Bahkan ada beberapa fotografer profesional pun yang sudah berpindah ke kamera digital.

Menurut saya, alasan pindahnya kamera analog ke kamera digital atau penggunaan kamera digital yang makin marak, dikarenakan:
- Kamera digital lebih mudah dalam pencucian foto, maksud saya adalah apabila ada foto yang menurut kita kurang bagus atau kurang dapat, maka dapat dengan mudah kita delete. Sedangkan, kamera analog tidak dapat kita delete fotonya, melainkan kita harus menghabiskan roll film terlebih dahulu, kemudian dicuci dan baru dilihat hasilnya, jadi kurang praktis.
- Karena kemajuan zaman yang serba digital, sehingga penggunaan kamera analog pun menjadi kurang diminati oleh para fotografer.
- Apabila memotret dengan kamera digital, hasil foto sebelum dicuci cetak dapat diedit terlebih dahulu, sedangkan kamera analog tidak bisa, meskipun dicuci cetak, apabila hasil gagal atau kurang sedikit, kita harus memotret ulang.

Itulah alasan yang menurut saya membuat para fotografer lebih menggunakan kamera digital dibandingkan kamera analog.

Akan tetapi, untuk para fotografer, silahkan dibaca dengan cermat tips-tips yang diberikan, karena tips tersebut sangat bermanfaat untuk anda dalam melakukan pengambilan gambar atau merencanakan sebuah gambar apa yang ingin diambil. Dan jangan hanya gunakan kamera digital saja, lebih baik coba gunakan juga kamera analog, karena akan terasa bedanya antara kamera analog dibandingkan kamera digital, kalau perlu cobalah gabungkan kedua media tersebut. Yang nantinya akan memberikan kreatifitas tersendiri untuk tiap fotografer.




Author : Angeline


Sumber:
[1] The First Photograph - Heliography. Diakses pada 29 September 2009. Kutipan: from Helmut Gernsheim's article, "The 150th Anniversary of Photography," in History of Photography, Vol. I, No. 1, January 1977: ... In 1822, Niépce coated a glass plate ... The sunlight passing through ... This first permanent example ... was destroyed ... some years later.
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Kamera

0 comments:

Post a Comment

Select by Month

Followers

 

Kapita Selekta. Mata Kuliah Kapita Selekta. Banyak Topik Pada Mata Kuliah Ini. Enjoy It !