Catatan Penulis
Dari penjelasan di atas, semiotik adalah studi tentang tanda dan bagaimana tanda itu bekerja/proses tanda (yang disebut dengan semiologi).
Dalam bidang periklanan (advertising), untuk melakukan analisa terhadap iklan yang ada, lebih mudah apabila menggunakan teori tanda yang dikembangkan oleh Charles Sanders Peirce, yaitu yang berkaitan dengan tanda, objek, dan interpretant.
Level Tanda
Dikaitkan dengan ground/representamen dibaginya menjadi:
Qualisign : kualitas yang ada pada tanda (misalnya, warna hijau).
Sinsign : eksistensi aktual benda atau peristiwa / realitas fisik yang nyata (misalnya, rambu lalu lintas).
Legisign : norma/ hukum yang dikandung oleh tanda (misalnya, suara pluit wasit).
Level Objek
Ikon : tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan (misalnya, foto).
Indeks : tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan (misalnya, asap sebagai tanda adanya api).
Simbol : tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan di antaranya bersifat arbitrer, hubungan berdasarkan konvensi masyarakat (misalnya, kata, bendera).
Level Interpretant
Rheme : tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Tanda tampak bagi interpretant sebagai sebuah keungkinan (misalnya, konsep).
Dicent sign atau dicisign : tanda sesuai dengan kenyataan. Tanda bagi interpretant sebagai sebuah fakta (misalnya, pernyataan deskriptif).
Argument : yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu. Tanda bagi interpretant sebagai sebuah nalar (misalnya, preposisi).
Jadi, apabila dikatakan lebih mudahnya, dengan menggunakan teori Peirce, akan memudahkan seorang yang bekerja di bidang iklan (advertising) dalam melakukan suatu analisis iklan.
Akan tetapi, tidak hanya dalam suatu analisis iklan, dalam pembuatan sebuah logo, kita pun dapat menggunakan teori Peirce ini untuk menganalisis sebuah logo yang digunakan oleh perusahaan atau produsen dan lain-lain.
Author : Angeline
Sumber:
[1] Sobur, Alex.2004.Semiotika Komunikasi, hlm. 11.
[2] Masinambow, E.K.M. dan Rahayu S. Hidayat (ed.).2000b. “Semiotik ; Kumpulan Makalah Seminar”. Depok: Pusat Penelitian Universitas Indonesia, hlm. iii-x.
[3] Christomy, Tommy.2001.”Pengantar Semiotik Pragmatik Peirce: Nonverbal dan Verbal” dalam Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, Bahan Pelatihan Semiotik,’ hlm.7-14.
[4] Budiman, Kris.1999.”Kosa Semiotika”.Yogyakarta:LKIS.
[5] Sobur, Alex.2004.Semiotika Komunikasi, hlm.15
[6] Lechte, John. 2001. 50 Filsuf Kontemporer; dari Strukturalisme sampai Posmodernitas. Penerjemah A. Gunawan Admiranto. Yogyakarta: Kanisius.
[7] Sergers, Rien T.2000.Evaluasi Teks Sastra. Penerjemah Sumianto A. Sayuti.Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
[8] Eco, Umberto. 1979. A Theory of Semiotics. Bloomington: Indiana University Press.
[9] Berger, Arthur Asa. 2000a. Media Analysis Techniques. Second Edition. Alihbahasa Setio Budi HH. Yogyakarta : Penerbitan Universitas Atma Jaya.
[10] Ibid. hlm.5
2 comments:
sangat bermanfaat mba..silakan kunjungi balik yaa...di www.ragambahasakita.com
sangat bermanfaat mba..silakan kunjungi balik yaa...di www.ragambahasakita.com
Post a Comment